Senin, 23 April 2012

SERANGGA TOMCAT

Tomcat – Serangga Tomcat yang memiliki nama ilmiah Paederus riparius ini tiada hentinya menyebar teror lewat racun yang dikeluarkannya. Setidaknya saat postingan ini ditulis sudah ada 48 korban dari kota Surabaya yang berjatuhan akibat serangan serangga tomcat ini. Sebenarnya serangga seperti apakah tomcat tersebut? Apakah racun yang dikeluarkan oleh serangga ini sangat berbahaya dan mematikan? Pada postingan kali ini blog berbagi informasi dan tips terbaru akan mengupas tuntas tentang serangga tomcat yang meneror warga Surabaya dan sekitarnya ini. Tomcat yang memiliki warna tubuh merah dan hitam ini juga dikenal juga populer dengan sebutan semut kanai atau semut kayap.

Serangga tomcat ini memiliki ukuran yang sangat kecil yaitu sekitar 1 cm saja sehingga banyak orang yang terkecoh dengan keberadaan tomcat ini. Tomcat memiliki habitat di daerah persawahan, daerah hutan maupun daerah taman kota yang memang terletak di pusat kota. Salah satu ciri khas dari tomcat adalah kemampuannya dalam memproduksi sebuah toksin yang bernama paederin. Toksin paederin ini pada waktu lampau digunakan sebagai obat untuk menghilangkan kutil. Jika toksin ini sampai terkena kulit anda, maka akan menyebabkan luka seperti terkena penyakit herpes. Kosentrasi toksin atau racun yang dihasilkan oleh serangga tomcat memiliki kekuatan 17 kali lebih kuat dari pada racun atau bisa yang dihasilkan oleh seekor ular cobra, bahkan racun ini bisa bertahan sampai delapan tahun lamanya setelah serangga tomcat tersebut mati. Tetapi anda semua tidak perlu takut terhadap serangan serangga tomcat, meskipun memiliki racun yang 17 kali lebih kuat daripada racun cobra, racun yang dikeluarkan oleh tomcat ini hanya akan menyerang bagian kulit saja sehingga menyebabkan kulit seperti terbakar dan mengeluarkan air. Berbeda dengan racun cobra yang langsung menyerang titik syaraf pusat sehingga bisa berakibat fatal. Tomcat sangat suka sekali terhadap cahaya terang di malam hari yang disebabkan oleh lampu baik di dalam rumah maupun di jalan raya. Biasanya tomcat menyerang korbannya disaat sedang asyik berkemah di pinggiran hutan dan menyalakan cahaya lampu. Tomcat juga bisa menyerang korbannya saat korbannya menaiki sepeda motor pada malam hari dengan kondisi lampu sepeda yang menyala. Terkait dengan serangan tomcat di kota Surabaya, berikut ini saya sampaikan beberapa tips pencegahan serangan tomcat dan pengobatan saat anda terkena toksin paederin yang dikeluarkan oleh serangga tomcat ini Minimalisir penggunaan lampu di malam hari sebab serangga tomcat ini mempunyai hobby mirip laron yaitu senang pada cahaya terang di malam hari, jika harus menggunakan lampu di malam hari pastikan anda tidak berada dibawah atau di dekat lampu tersebut saat menyala Gunakan semprotan aerosol atau pestisida organik buatan sendiri untuk mencegah tomcat masuk ke dalam rumah. Anda bisa membuat pestisida organik dari campuran laos, daun mimba, dan sereh. Jika ada tomcat di kulit anda, jangan bunuh tomcat tersebut tetapi tiup tomcat tersebut sampai pergi sendiri dari kulit anda Jika anda terlanjur terkena gigitan tomcat ini segera cuci dengan menggunakan air dan sabun, atau cuci dengan antiseptik ringan untuk meminimalisir luasnya daerah yang terkena racun tomcat Jangan pernah menggaruk bagian yang terkena racun tomcat karena dikhawatirkan racun tomcat akan menyebar ke daerah yang lain di tubuh anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar